Monday, April 23, 2007

Pesawat Adam Air Patah (Hard Landing)




Pada tanggal 21 Februari 2007 saya mendapat tugas pemotretan dari penerbit Kawan Pustaka ke Surabaya dengan menumpang pesawat Adam Air. Sehari sebelumnya melalui teman, saya memesan tiket pesawat di kantor biro travel di Depok. Waktu itu teman saya tanya, "kok naik Adam Air mas..?. Saya jawab, ga apa-apa cari yang murah aja.


Tanggal 21 sekitar jam 11.30 saya berangkat ke bandara soekarno-hatta dianter sama istri. Sekitar jam 12.15 saya sampai di bandara. Setelah boarding pass, saya langsung menuju ruang tunggu. Jadwal keberangkatan pesawat jam 14.20. Setelah menunggu beberapa saat di ruang tunggu, terdengar pengumuman bahwa pesawat adam air yang ke surabaya keberangkatannya ditunda selama 15 menit karena ada perbaikan roda pesawat. Setelah 15 menit, pesawat adam air siap diberangkatkan. Waktu itu, ketika saya menaiki tangga pintu masuk pesawat, perasaan saya sudah sedikit cemas karena saya masih teringat kecelakaan adam air di wilayah sulawesi selatan yang menewaskan seluruh penumpangnya.


Saat pesawat take off, perut saya terasa dikocok-kocok hingga ingin muntah. Perasaan cemas saya semakin bertambah setelah di dalam pesawat saya merasakan AC tidak berfungsi dengan baik. Di dalam pesawat perasaan saya tidak tenang, sebentar-bentar saya mendekatkan tangan ke lubang AC karena cemas AC tidak berfungsi normal. Ketika pramugari mengumumkan jika sebentar lagi pesawat akan sampai di bandara juanda, surabaya, perasaan saya sedikit tenang. Ketika posisi ketinggian pesawat mulai turun, saya merasakan keganjilan. Waktu itu posisi pesawat seperti miring dan jarak dengan daratan cukup dekat. Saya sempat bertanya kepada penumpang di sebelah kanan saya,"mas posisi pesawat ini sepertinya terlalu rendah ya..?". Dia jawab, "ah, nggak mas, ini biasa saja", jawabnya. Karena saya waktu itu perasaan saya masih cemas, ketika pilot memberi aba-aba pesawat siap landing, saya langsung mengambil posisi duduk siap dan kedua tangan saya memegang erat sandaran kursi. Tidak lama setelah saya melakukan posisi duduk siap, pesawat adam air melakukan landing, dan......brakkkkkkkkkkkkkkkkkkk..........grugggg...gruggg...gruggg.......badan pesawat seperti terseok-seok.......seketika itu terdengar jeritan bercampur ucapan Allahhuakbar.......La illahaillallah.......Astagfirullah......tak lama kemudian orang-orang yang ada di dalam pesawat mulai panik dengan datangnya bau menyengat yang diduga bau avtur (bahan bakar). Ketika seluruh penumpang panik, seorang pramugari malah menganjurkan kepada semua penumpang tenang dan tetap berada di tempat duduk masing-masing. Ini adalah kelalaian prosedural yang tidak bisa ditolerir. Seharusnya kru pesawat tanggap dan cepat membuka pintu darurat agar seluruh penumpang terselamatkan. Untung ada salah satu penumpang yang memaksa seorang pramugari membuka pintu darurat. Dan seketika itu pramugari membukakan pintu darurat dan menyuruh seluruh penumpang keluar.


Ketika penumpang di dalam pesawat panik, saya sempat memotret kejadiannya. Dan ketika para penumpang keluar dari pesawat melalui pintu darurat kondisinya cuaca saat itu hujan deras sekali. Saat saya mendapat giliran keluar dari pesawat, saya membawa tas kamera yang berisi Nikon D70 dan beberapa lensa. Setelah saya meluncur dari pintu darurat, saya langsung berlari secepat-cepatnya ke arah bus pengantar penumpang. Di dalam bus itu saya memotret para penumpang adam air yang sedang berlarian menyelamatkan diri dari pesawat adam air yang mengalami kecelakaan (hard landing) di tengah guyuran hujan yang deras sekali.


Setelah bus pengantar penumpang merapat saya langsung berbincang-bincang dengan sesama penumpang. Waktu itu saya lihat tidak ada satu orang pun kru adam air yang melayani korban. Saya sempat minta air mineral ke petugas bandara dan saya berikan pada dua penumpang ibu-ibu yang sudah berumur. Setelah saya mengambil tas yang dititipkan bagasi, saya diajak oleh teman penumpang menawarkan foto pesawat adam air yang saya ambil dari dalam bus ke kantor redaksi Jawa Pos. Setelah sampai kantor redaksi Jawa Pos, foto saya disetujui untuk dijadikan Foto Head Line edisi hari Kamis tanggal 22 Februari 2007. Semoga kejadian ini memberikan hikmah yang dalam bagi saya dan bagi teman-temanku semua. Selamat Menikmati....

1 comment:

BAKUL BUKU said...

hebat mas Hadi. blogmu oke!! sip terus nulis yoh